School of English for Engaged Social Service atau disingkat SENS adalah sebuah program yang diselenggarakan oleh International Network of Engaged Buddhists (INEB Institute) dengan tujuan penguasaan ketrampilan berbahasa inggris yang menyenangkan sebagai modal dalam bertransformasi sosial untuk pembangunan dunia berkelanjutan yang lebih damai, sehat, dan adil.
Program ini dilaksanakan setiap tahun dengan durasi waktu 12 minggu, pada tahun 2020 program dilaksanakan tanggal 13 Januari – 9 April di Wongsanit Ashram, Nakhon Nayok, Thailand dengan berbagai macam kegiatan baik di dalam dan di luar kelas dengan suasana formal dan non formal seperti kunjungan ke tokoh inspiratif, komunitas, dan pemuka agama di Thailand, tutoring, debat, presentasi, bercerita, menonton film, mendengarkan lagu dan lain-lain.
Pada tahun ini, program ini diikutioleh Hindun Niyatus Sa’adahsalah satu penggiat PSBPS UMSyang juga merupakan satu-satunya peserta perwakilan dari Indonesia. Total peserta pada tahun 2020 sejumlah 14 orang berasal dari beberapa Negara diantaranya: India, Vietnam, Thailand, China, Myanmar, Jepang, Prancis, dan Indonesia dengan latar belakang kepercayaan ataupun non-kepercayaan, profesi, dan budaya yang berbeda-beda.
Dalam program ini, Hindun belajar banyak hal diantaranya tentang menghargai perbedaan, memahami dan menanggapi secara parktis krisis global terutama ketidakadilan dan perubahan iklim, bagaimana menciptakan masyarakat yang damai dan aman, kesetaraan ekonomi, keuangan dunia, power analysis, dan juga co-counseling sebagai salah satu alat untuk mentransformasi pribadi menuju transformasi sosial.
Hindun kembali ke Indonesia padatanggal 22 Maret 2020, atau 2 minggu lebih cepat dari jadwal program ini selesai, setelah tanggal 18 Maret 2020 lalu 2 (dua) orang siswa dari Myanmar harus kembali ke negaranya akibat pandemi Covid-1. Keputusan percepatan perpulangan Hindun diminta oleh PSBPS UMSkepada direktur program langsung demi keselamatan, kesehatan, dan antisipasi kendala perjalanan lintas negarakarena wabah Covid-19 telah menyebar ke penjuru negara, termasuk Indonesia.
Setelah Hindun kembali ke Indonesia, Pemerintah Thailand memberikan kabar akan adanya pembatasan perjalanan dalam dan luar Negeri tepat pada tanggal 25 Maret 2020 sehingga pada tanggal itu juga semua siswa dari berbagai Negara harus berkemas dan mencari penerbangan baru untuk kembali ke negaranya masing-masing, tetapi 2 siswa dari India dan 1 dari Vietnam masih tertahan diThailand hingga hari ini.
Pada tanggal tersebut, program SENS belum dinyatakan selesai, karena masih ada beberapa kurikulum yang harus tetap diajarkan sehingga panitia harus men-design lagi proses pembelajaran di program ini. Setalah siswa kembali ke Negaranya dengan sehat dan selamat kelas baru dilanjutkan oleh panitia dengan sistem daring hingga akhirnya kelas dapat dinyatakan selesai dengan resmi setalah dilaksanakannya Upacara Kelulusan pada tanggal 30 Mei 2020 dengan memberikan Pidato kelulusan masing-masing siswa secara online yang dihadiri oleh lulusan SENS tahun sebelum- sebelumnya, seluruh tutor di SENS program, mitra kerja, donator dan member INEB diseluruh Dunia.