Burma: Dari Junta Militer Menuju Demokrasi

Hari Selasa (10/3/2009) PSB-PS UMS menyelenggarakan kegiatan Public Discussion dengan tema: Supporting Transition to a Democracy Government in Burma. Kegiatan yang bekerjasama dengan ASEAN Inter-Parliamentary Myanmar Caucus (AIPMC) menghadirkan narasumber Joko Susilo (anggota DPR RI) dan Aidul Fitriciada Azhari.

Dalam presentasinya, Joko Susilo memaparkan peran Indonesia dalam pembangunan demokrasi di Burma (Myanmar) saat ini. Adapun pembicara kedua lebih membandingkan proses demokratisasi di Indonesia dengan apa yang tengah terjadi di Burma. Indonesia telah keluar dari negara ‘junta militer’ pada masa orde baru, sedangkan Burma dalam proses transisi.

Proses transisi ini tidak berarti menyingkirkan tentara dari panggung politik, tetapi bersama-sama membangun pemerintahan. Kemudian tentara diyakinkan untuk kembali fungsi utamanya dan pemerintahan diberikan kepada sipil. Kunci keberhasilan revolusi/reformasi adalah dukungan semua komponen negara, tidak terkecuali masyarakat. Hal ini yang tidak nampak dalam proses transisi demokrasi di Burma, sebagaimana terlihat dalam film yang diputar sebelum pelaksanaan diskusi.

Kegiatan Public Discussion ini dilanjutkan dengan Photo Exhibition yang diselenggarakan sampai 12 Maret 2009. Lebih dari 20an foto yang dipamerkan, mulai dari gerakan demokrasi Burma tahun 1998 yang dipelopori mahasiswa sampai Revolusi Saffron 2007 yang dipelopori para biksu.