Permainan tradisional merupakan suatu set nilaipositif yang terkemas dalam bentuk permainan sehingga penting untuk melatih perkembangan anak baik secara fisik, psikologis dan sosial.Melalui permainan tradisional, anak dapat mengekspresikan dirinya, sehingga akan melahirkan berbagai kreatifitas dan keterampilan yang kelak dapat menunjang keberhasilan dalam kehidupan. Selain itu permainan tradisional jugameningkatkan interaksi anak dengan lingkungan sosial sehingga anak dapat memiliki pemikiran terbuka dan bijak dalam memandang perbedaan dalam suatu lingkungan sosial yang mereka miliki.
Berdasarkan problematika tersebut Pusat Studi Budaya dan Perubahan BudayaUniversitas Muhammadiyah Surakarta melakukan edukasi permainan tradisional kepada anak-anak. Kegiatan yang dilakukan dalam skema penelitian pusat studi (PESATU) tersebut bertempat di Dukuh Jayan, Desa Senting, Kecamatan Sambi,Kabupaten Boyolali pada hari Minggu, 20 Desember 2020. Acara ini mengambil tema“Memupuk Sikap Empati Anak Melalui Permainan Tradisional”.
Anak-anak diajak untuk melakukan permainan tradisional yang saat ini sudah mulai ditinggalkan dan tergantikan oleh peran gadget yang cenderung memakan waktu, tenaga serta emosi anak. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui kontribusi permainan tradisional terhadap pengembangan tingkat empati anak. Kegiatan tersebut diikuti oleh 35 anak dusun Jayan dengan 3 permainan tradisional yaitu grobag sodor, boy-boynan dan sundaname.